Palembang - Usaha bersih-bersih praktek pungutan liar (pungli) makin gencar di kerjakan deretan kepolisian di beberapa daerah, di Indonesia.
Terkecuali menangkap oknum anggota polisi kerjakan pungli dari operasi tangkap tangan (OTT), ada dengan juga penyamaran oleh petinggi kepolisian, seperti yang dikerjakan oleh Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Djoko Prastowo.
Jenderal bintang dua ini menyamar, sebagai usaha dalam pemberantasan pungli di jajarannya, supaya tak di ketahui oleh anggotanya yang bertugas di lapangan.
Penyamaran kapolda ini membawa hasil serta jadi perbincangan hangat didunia maya, terlebih beberapa netizen di Facebook, Instagram serta Twitter.
Kapolda waktu itu menyamar sebagai warga sipil tanpa ada memakai baju dinas, mengendarai kendaraan roda empat melalui ruas jalan protokol di Sumsel
Djoko mengendarai mobil tanpa ada pengawalan, waktu melalui traffick light di satu diantara lokasi ruas jalan protokol, ia sengajamenerobos lampu waktu tengah merah.
Tetapi, oleh petugas jalan raya yang tengah berjaga waktu itu bukanlah segera ditilang, namun di ajak ke pos serta sang jenderal itu disuruh duit damai, oleh oknum anggotanya sendiri atas pelanggaran jalan raya yang dikerjakan.
Berlangsung perbincangan alot waktu itu, lantaran Jenderal Djoko menampik serta memohon tindak segera (tilang), tetapi berulang-kali tidak diterima oknum anggota polisi jalan raya waktu itu serta menawar jalur damai.
Dalam penyamaran itu, kapolda lalu keluarkan duit yang disuruh oknum anggota itu. Sesudah duit damai itu diberikan, dia lalu membukan penyamaran serta segera menangkap pelaku.
Selang beberapa saat Kabid Propam Polda Sumsel Kombes Pol Hendro datang ke tempat untuk mengamankan pelaku atas perintah Djoko.
" Jadi tempo hari, saya itu menyamar serta itu untuk menyelidiki, nyatanya bisa pula, " tuturnya waktu didapati di Polda Sumsel, Selasa (18/10/2016).
Menurut Joko, anggotanya itu lakukan pungli, lantaran tak mempunyai surat pekerjaan saat disuruh.
" Dia (polisi pungli) saya bertanya mana surat pekerjaan, malah tak dapat tunjukkan, " tuturnya.
Tindak Tegas Anggota Pungli
Setelah itu, Djoko mengimbau pada beberapa anggotanya di seluruh Sumsel tidak untuk lakukan pungli dan menjalankan pekerjaan denganbenar, lantaran sesuai sama perintah Presiden Jokowi, dia tidak segan untuk menindak tegas petugas kepolisian yang tidak mematuhi disiplin serta kode etik.
Dikatakannya, tindakan penyamaran yang dikerjakannya itu adalah tindaklanjut dan untuk menunjukkan ada info.
Masihlah dikatakannya, sejak genderang pungli ditabuh oleh Kapolri sekian waktu lalu, sampai sekarang ini sekurang-kurangnya sudah ada sejumlah sepuluh anggota Polda Sumsel yang diamankan akibat OPP.
" Dari sepuluh yang diamankan itu salah satunya ada yang dari Polresta Palembang, Ogan Ilir, Prabumulih, OKU Timur. Serta semua tidak cuma dari Polantas tetapi ada pula yang dari Sabhara, " katanya.
Waktu disinggung tentang saksi apa yang bakal dipakai pada sepuluh anggota yang tertangkap OPP itu, Djoko menyampaikan, pihaknya masihlah bakal lakukan pencatatan termasuk juga mengecek serta lihat pelanggaran yang sudah dikerjakannya.
" Hukuman paling berat dapat PTDH namun itu bila memang sungguh-sungguh telah kekeliruan yang fatal serta dikerjakan berkali-kali, "
" Namun bila cuma seperti itu (Damai), rasa-rasanya begitu mustahil lantaran sesungguhnya dari ke-2 iris pihak (Polisi serta warga) keduanya sama bersalah sebagai penyuap serta penerima suap, " katanya.
Diluar itu, masihlah dikatakannya, untuk memberantas pungli, pihaknya bakal lakukan tujuan di internal polisi mesti bersih terlebih dulu.
" Berkaitan gencar-gencarnya OPP ini, kita tak koar-koar namun tetaplah selalu bergerak serta akhirnya, kita telah mengamankan sepuluh anggota kita, " tuturnya.
semoga bermanfaat ...
sumber : (*/Sriwijaya Post)
0 Response to "Ketika Dalam Penyamaran, Kapolda Menerobos Lampu Merah, Malah Dipalak Anggotanya...Lihat Apa yang terjadi selanjut nya??? Mengejutkan!!! "
Posting Komentar
tulis komentar anda di kolom ini